Ririan News – Jefri Nichol, Aktor sekaligus Model yang selalu eksis di aplikasi burung, Twitter, terlihat ikut demon UU Cipta Kerja bersama mahasiswa. Dia menganggap, UU Ciptaker tidak pro rakyat dan lebih mendukung oligarki.
Kedatangannya tersebut bukanlah tanpa sebab. Ia mengaku ingin ikut aksi ini sebagai bentuk solidaritasnya yang ingin membantu menyampaikan aspirasi rakyat. “Pengen ikut bareng rakyat,” jawabnya ketika wartawan bertanya.
Jefri Nichol terlihat menyampaikan orasinya dari atas mobil komando. Jefri juga terlihat melempar bangkai tikus dan payung berwarna hitam melewati pagar gedung DPR. Salah satu mahasiswa yang mengikuti demo tersebut berkata, “(Tikus)Yang mati dilempar, yang hidup dilepaskan ke dalam gerbang.”
Aktor berkelahiran 1999 tersebut berpendapat, tidak perlu menjadi orang pintar untuk mengetahui apa yang salah dengan UU Ciptaker. Menurutnya, semua orang bisa dengan mudah mengetahui permasalahan dengan mencarinya di Google.
Namun, ketika wartawan menanyakan poin yang bermasalah, ia mengakut tidak mengetahui detail UU Ciptar kerja. Yang ia tahu, banyak permasalahan di dalam poin-poinnya. Dia mengatakan, “Detailnya kurang tahu, tapi banyak persalahan.”
Jefri juga bingung dengan posisi anggota DPR RI. Jefri merasa bahwa mereka lebih membela pihak oligarki, daripada menyuarakan suara rakyat. Dia berkata, “Unek-unek gue sama-sama mahasiswa lain. Memang mereka (DPR) perwakilan siapa? Rakyat atau oligarki?”
Fakta tentang demo UU Cipta Kerja.
Demo dimulai sejak Rabu
Aksi Demo mahasiswa yang bertujuan untuk menentang UU Ciptaker ini sudah dimulai sejak Rabu (5/4/2023). Mahasiswa yang mengikuti demo ini datang dari berbagai universitas ternama di Indonesia. Para mahasiswa mewarnai demo tersebut dengan melakukan aksi bakar dan blokir jalan. Sempat terjadi bentrok antar mahasiswa dengan aparat sebelum akhirnya steril pada jam 20.00 WIB
Jefri Nichol ikut berdemo dengan mahasiswa
Jefri Nichol terlihat ikut menyuarakan pendapatnya bersama dengan mahasiswa. Dia merasa DPR lebih berpihak kepada oligarki daripada masyarakat. Jefri juga terlihat melepar tikus dan payung hitam ke dalam gedung DPR.
Puncak aksi demo berawal di Hotel Harmoni
Pada awalnya, demonstran ingin melaksanakan demo tersebut di depan Hotel Harmoni, Jakarta. BEM SI yang menyusun rencana tersebut, mendapatkan dukuang dari organisasi pendukung seperti BEM UI.
Namun, para demonstran mengubah rute demo menjadi di depan Gedun DPR/MPR Senayan, Jakarta.
Sebut sulit mempercayai lembaga negara
para demonstran membawakan mosi yang berisi penolakan penetapan UU Ciptaker karena menganggap UU tersebut dapat mencederai kepercayaan masyarakat kepada lembaga negara.
Melki Sedek huan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), mengatakan, penetapan UU Ciptaker memudarkan kepercayaan rakyat kepada lembaga negara.
